Pembakaran tubuh manusia secara spontan (bahasa Inggris: Spontaneous
Human Combustion, disingkat SHC) merupakan peristiwa terbakarnya tubuh
manusia secara spontan yang dihasilkan dari energi dalam diri manusia
tersebut. Dalam hal ini manusia yang mengalami SHC dapat berakibat fatal
dan membahayakan nyawa manusia tersebut. Dalam beberapa kasus misteri
SHC ini terjadi begitu cepat, hingga dalam beberapa kejadian tidak ada
saksi yang menyaksikan proses dari SHC ini. Dan setelah diselidiki, pada
tubuh korban tidak terdapat bahan ataupun alat pemicu terbakarnya tubuh
secara manual, hingga berujuk kepada kasus SHC. Hingga saat ini SHC
merupakan misteri yang sukar diterima oleh akal, namun secara fisika dan
biologi tubuh manusia memang manghasilkan zat-zat yang dapat terbakar.
Pertanyaan tentang ini sedang dicari oleh para ilmuwan kini.
pyrokinetic
Fenomena yang dialami para penderita pyrokinetics, berbeda dengan yang disebut penghangusan tubuh secara spontan (SHC). SHC sering berakibat fatal, karena panas yang terjadi mampu mengubah tubuh menjadi setumpuk abu hanya dalam beberapa menit. Bisa dibayangkan seberapa kuat panasnya, bila dibandingkan dengan pembakaran jenazah di krematorium yang menggunakan panas pada suhu 1.110oC. Perlu waktu 8 jam untuk membakar jenazah di situ. Itupun, bekas yang ditinggalkan tidak seperti pada peristiwa SHC.
Fenomena yang dialami para penderita pyrokinetics, berbeda dengan yang disebut penghangusan tubuh secara spontan (SHC). SHC sering berakibat fatal, karena panas yang terjadi mampu mengubah tubuh menjadi setumpuk abu hanya dalam beberapa menit. Bisa dibayangkan seberapa kuat panasnya, bila dibandingkan dengan pembakaran jenazah di krematorium yang menggunakan panas pada suhu 1.110oC. Perlu waktu 8 jam untuk membakar jenazah di situ. Itupun, bekas yang ditinggalkan tidak seperti pada peristiwa SHC.
Willy Brough (12) dari Turlock, Kalifornia, misalnya, diduga mampu
menyalakan api hanya dengan memandangnya. Akibatnya, ia harus menerima
saja ketika diusir keluarganya karena dianggap kerasukan roh jahat.
Untunglah, seorang petani yang tinggal dekat rumahnya mau memungut
bocah itu dan kembali menyekolahkannya. Namun sayang, di sekolah baru
ini ia hanya bertahan 1 hari. Karena hanya dalam sehari itu, lima ruang
kelas dilalap api yang bersumber dari sorot matanya.
===============
Demikian juga dengan Benedetto Supino dari Formia, dekat Roma, yang
selanjutnya mejadi perhatian masyarakatnya. Bermula pada tahun 1982,
ketika buku komik yang dibacanya di ruang tunggu dokter gigi tiba-tiba
menyala. Sejak itu, ia dan keluarganya dikejutkan oleh beberapa
kebakaran. Meja-kursi dan bermacam-macam barang lainnya terbakar setiap
kali Benedetto melewatinya, termasuk juga seprai tempat tidurnya, atau
barang-barang yang dipegangnya, terutama buku. Demikian pula dengan
barang yang dipandangnya dengan serius, seperti yang pernah terjadi pada
benda plastik yang dipegang pamannya.
Kemampuan itu membuat Benedetto merasa sangat malu, bahkan tertekan.
Sementara para ilmuwan tidak mampu banyak membantunya. Profesor Mario
Scuncio dari Pusat Kesehatan Sosial Tivoli misalnya, justruu memberikan
diagnosis yang agak janggal dengan menilai kondisi kejiwaan anak
laki-laki yang pendiam dan kutu buku itu sangat normal.
==============
Dr. Giovanni Ballesio, dekan jurusan pengobatan kesehatan dari Rome
University, yang pernah menyelidiki kemungkinan ketidaknormalan pada
orang yang memiliki kemampuan membangkitkan listrik tinggi pun tidak
mampu menemukan penjelasan apa-apa di balik semua kebakaran itu.
Benedetto hanya menyandarkan harapannya pada parapsikolog Demetrio Croce yang mencoba mengajarkan bagaimana mengontrol kemampuannya itu.
Benedetto hanya menyandarkan harapannya pada parapsikolog Demetrio Croce yang mencoba mengajarkan bagaimana mengontrol kemampuannya itu.
===============
Nasib mengenaskan lain dialami Jennie Bramwell yang yatim piatu.
Hanya dalam beberapa minggu setelah diadopsi, di rumah Dawson, di Thorah
Island, Ontario – keluarga angkatnya – terjadi berpuluh kali kebakaran
kecil. Api yang menjilat langit-langit, dinding, perabotan, handuk,
bahkan kucing kesayangan keluarga terjadi spontan saat Jennie ada di
dekatnya. Jennie pun dikembalikan ke rumah yatim piatu.
Vicky Gilmour, 19 Tahun, sedang berada di toilet wanita sebuah
diskotik di Darlington, Country Durham. Inggris, ketika ia mendadak
terbakar. Teman-temannya segera berusaha memadamkan apinya, namun
kebakaran itu nyaris menewaskannya dan ia membutuhkan banyak sekali
cangkokan kulit di wajahnya dan tubuhnya. Dengan keyakinan bahwa
sebatang rokok menyalakan gaun katun tipis yang dikenakannya, seorang
organisasi perlindungan konsumen mencoba menyalakan sepotong gaun Vicky
dan gaun serupa lain dengan rokok, namun hanya menghasilakan asap.
Mary Reeser, 67 tahun, dari St. Petersburg, Florida, Amerika Serikat,
disebut “meninggalkan kehidupan di tiang api”, maksudnya ia secara
sepontan terbakar tepat sebelum puncak badai geomagnetik yang hebat
tanggal 1 Juli 1951. Gangguan geomagnetik itu berpuncak pada nilai 1,7
pada tanggal 2, sementara rata-rata bulan Juli adalah 0.82, kurang dari
setengah grafik ini. Apakah hubungannya? Foto utama menunjukan sisa-sisa
jenazah Mary Reeser dan kursinya. Itu memberikan bukti terjadinya panas
yang sangat luar biasa dan tidak menunjukan Mary Reeser sebelum
kecelakaan mengerikan ini.
0 Response to "Aneh, Manusia Bisa Terbakar Dan Membakar Secara Misterius"
Post a Comment